TangselNetwork.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), peringati Hari Gizi Nasional (HGN) ke-64 di Aula Blandongan, Kamis (25/1).
Pada kesempatannya, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie kembali menegaskan, akan berkomitmen dalam penurunan angka stunting di wilayahnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Tangsel berhasil menurunkan dari 19,9 menjadi 9 persen. Sehingga, Benyamin meyakini bisa kembali turun menjadi 7 persen.
“Kita harapkan tahun 2023 ini, walaupun belum keluar rilisnya dari Kementerian Kesehatan, saya harap jadi 7 persen,” ucapnya.
Menurut Benyamin, dalam menurunkan angka stunting bukanlah suatu pekerjaan yang mudah.
Namun, ia akan terus membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat, guna meningkatkan, menjaga, dan memperbaiki gizi.
“Intinya adalah membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat untuk meningkatkan gizi, menjaga gizi, dan memperbaiki gizi,” paparnya.
Tangsel Bentuk Duta Remaja, Doremifasolasido
Dalam fokus penurunan angka stunting, Benyamin membentuk Doremifasolasido (Duta Remaja Anti Anemia, Fahami Sobat Langkah Awal Sehat Dari Diri Sendiri).
Pasalnya, Doremifasolasido memiliki tugas untuk mensosialisasikan stunting, Tablet Tambah Darah (TTD) dan lain sebagainya.
Sasaran dari Doremifasolasido ialah anak remaja. Sebab, pada kalangan remaja banyak yang mengalami anemia.
“Mereka bekerja untuk mensosialisasikan stunting, pil tambah darah, olahraga, makanan seimbang bagi teman sebaya,” terangnya.
Tak hanya itu, Benyamin menyoroti bahwa makanan bergizi juga merupakan bagian integral dari strategi pencegahan stunting.
Ia berharap Duta Remaja dapat memberi motivasi kepada remaja putri untuk mengonsumsi makanan bergizi sebagai bagian dari rutinitas mereka.
“Makanan yang tentunya bergizi, bukan sekedar makan kenyang tapi bergizi, karena nanti mereka mendapatkan penjelasan dari ahli gizi kita,” tuturnya.
Selain membahas mengenai stunting, Benyamin juga menyebutkan apabila ada anak yang menunjukkan gejala anemia, maka perlu berkomunikasi dengan tenaga medis.
“Kalau ada anak yang terlihat anemia, pucat, lemas, ngantuk, komunikasi dengan Puskesmas atau dokter yang sedang mengunjungi sekolah,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, dr. Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian menyambut HGN.
Bahkan, sebelumnya terdapat kegiatan yang telah berjalan, seperti aksi mengenai pemahaman kesehatan, mulai dari Posyandu hingga sekolah.
“Selama empat hari ke belakang, ada 140 sekolah dan 140 Posyandu melakukan kegiatan antara lain Posyandu melakukan peningkatan kapasitas kader untuk bisa memasak pendamping ASI yang kaya akan protein, biaya murah tetapi sehat,” terangnya.
Kemudian di sekolah terdapat aksi bergizi, mulai dari sarapan bersama hingga minum tablet tambah darah, serta aktivitas fisik.
“Saat ini, Tangsel tidak hanya menurunkan angka stunting, tetapi bagaimana mencegah tidak ada kasus baru stunting,” tandasnya.