TangselNetwork.id – Geliat dunia politik jelang pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024 disorot Dosen Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Luthfi Hasanal Bolqiah.
Pasalnya, hingga saat ini masyarakat masih menanti sosok pemimpin yang mampu membawa perubahan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten.
Pengamat politik Luthfi Hasanal Bolqiah menjelaskan, realisasi aspirasi masyarakat menjadi faktor utama bagi bakal calon untuk memenangkan kontestasi Pilgub 2024.
“Bakal calon yang memiliki kekuatan politik berdasarkan keluarga atau geografis (Banten Utara dan Selatan) berpeluang besar dapat merealisasikan aspirasi masyarakat,” terang Luthfi, Senin (2/1/23).
Sebelumnya, media massa tengah ramai memberitakan beberapa nama yang santer menjadi perbincangan bakal calon Gubernur Banten.
Luthfi yang juga merupakan Dosen Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menuturkan, dari banyaknya bakal calon Gubernur Banten mesti ada peranan generasi muda.
Menurutnya, generasi muda akan menyerap aspirasi pemilih muda. Hal itu sejalan dengan ungkapan bahwa generasi muda hari ini dekat dengan teknologi.
“Pembangunan ekonomi yang bersumber pada peranan generasi muda khususnya dari sisi pemanfaatan teknologi saat ini sangat perlu,” ungkapnya.
“Hal ini dapat melengkapi kekurangan dari ketiga calon kandidat bakal Gubernur Banten yakni Wahidin Halim, Airin, dan Rano Karno kurang maksimal dalam memanfaatkan teknologi dan penyerapan aspirasi anak muda,” tambahnya.
Sosok Anak Muda yang Layak Jadi Calon Wakil Gubernur Banten
Selain membahas siapa sosok yang layak menjadi Gubernur Banten 2024 mendatang, Luthfi juga menerangkan, ada beberapa nama kepemimpinan anak muda yang potensial meraih kepercayaan publik memimpin Banten lima tahun mendatang.
Adapun sosok generasi muda yang cocok menjadi bakal calon wakil gubernur dari Banten Selatan adalah Iti Octavia, Irna Narulita dan Andhika Hazrumy.
“Irna Narulita justru kabarnya tidak mendapat restu dari suaminya Dimyati Natakusumah, begitupun dengan Andhika Hazrumy yang jadi calon Bupati Serang. Alhasil hanya Iti Octavia yang menjadi calon wakil gubernur potensial,” terangnya.
Luthfi menambahkan, selain Iti Octavia, beberapa nama anggota legislatif terutama DPR RI dari Banten juga berpeluang maju sebagai bakal Calon Wakil Gubernur Banten.
Sosok tersebut yakni Hasbi Asyidiki Jayabaya, Adde Rosi Khoirunnisa, Rizki Aulia Rahman Natakusumah, Mohammad Rano Alfath.
“Dimyati Natakusumah justru merekomendasikan nama anaknya Rizki Aulia Rahman Natakusumah untuk maju pada Pilgub Banten 2024 ketimbang istrinya,”
“Sosok generasi muda lainnya yang berpotensi adalah Muhammad Rano Alfath. Namun, basis suaranya justru mewakili Tangerang Raya. Sedangkan Rizki Aulia lebih potensial karena memiliki basis suara dari Banten Selatan,” ujarnya.
Track Record dalam Kepemimpinan
Lutfhi menyebutkan, saat ini Rizki Aulia telah berkontribusi membantu pemerintah dalam refocusing anggaran pendapatan belanja negara (APBN) untuk pembangunan Banten.
Beberapa kontribusinya adalah peningkatan pembangunan jalan, renovasi Jembatan gantung pagelaran, membantu pemulangan TKI yang bermasalah, dan membawa program wifi internet.
“Variabel lain yang bisa kita analisa dari anggota legislatif adalah alokasi dana aspirasi, tentu saja selain visi dan misi mereka kedepannya,” tuturnya.
Hal yang tidak luput dari sorotan Luthfi juga ialah ekspresi atau aspirasi masyarakat Banten pada dasarnya berdasarkan tuntutan ekonomi.
Luthfi mencontohkan, tingkat pendidikan di Banten Selatan (Lebak, Pandeglang, Cilegon, Kota Serang dan Kabupaten Serang) yang cenderung lebih rendah daripada Banten Utara atau Tangerang Raya. Hal itu menentukan tuntutan ekonomi yang berbeda.
“Anak muda di Banten Selatan cenderung menuntut pekerjaan dalam rangka mencari atau menyambung hidup. Sedangkan anak muda di daerah Tangerang Raya selain pekerjaan juga menuntut adanya sektor hiburan dalam rangka menikmati hidup,” jelasnya.
“Anak muda di Tangerang Raya berharap adanya sejumlah event seperti konser musik, tempat nongkrong atau taman-taman kota,” lanjutnya.
Terakhir, Luthfi menjelaskan
bagaimana aspirasi itu terwakili dan hubungannya dengan sosok kandidat potensial tidak lain adalah untuk pemerataan pembangunan dan ekonomi.
“Oleh karena itu, daripada hanya berkutat soal background kandidat, penting juga untuk memastikan berjalannya kekuasaan dalam pembangunan ekonomi yang menyejahterahkan masyarakat,” paparnya.