TangselNetwork.id – Dalam rangka membangun perindustrian olahraga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) menggelar Workshop Penumbuhan Wirausaha Atlet.
Workshop Wirausaha ini diikuti oleh para atlet, pelatih, dan pengurus sejumlah organisasi cabang olahraga Kota Tangsel.
Ketua KONI Tangsel, Letkol (Purn) Hamka Handaru mengatakan, workshop tersebut telah berjalan pada Kamis (27/6) lalu.
Pasalnya, workshop tersebut sengaja digelar, guna menyiapkan masa depan bagi para atlet, pelatih, atau siapapun yang berkecimpung di dunia olahraga.
“Untuk pembekalan kepada atlet, kepada pelatih. Mereka ini kan punya masa, jadi ada masanya nanti mereka tidak lagi menjadi atlet atau pelatih, nah kita ingin membuka peluang bahwa mereka bisa berusaha di bidang yang mereka senangi,” ungkapnya, Selasa (2/7).
Hamka menyatakan, pihaknya mendatangi sosok teladan besutan Koni yang masih eksis, meskipun tak lagi menjadi pelatih atau atlet.
Sosok teladan tersebut antara lain mantan atlet bulutangkis Juara Olimpiade 2000, Candra Wijaya. Kini, ia memiliki Candra Wijaya International Badminton Centre (CWIBC).
Selanjutnya, mantan atlet silat dan lempar lembing, Gatot Sukartono, yang kini bekerja di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Tangsel, dan mantan pembawa berita olahraga, Kesit Budi Handoyo.
“Jadi, tidak hanya memberikan pembekalan, kami juga hadirkan contoh dan stimulasi dengan hadirnya nama-nama tersebut,” ucapnya.
Hamka berharap, dari workshop ini dapat melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang mendukung pembangunan industri olahraga di Kota Tangsel.
“Karena mereka memang berkecimpung di dunia ini, ketika nanti ada event, mereka bisa jadi penyedia jersey-nya dan meraka paham betul kaos seperti apa yang kualitasnya baok, pembuat event-nya tau bagaimana agar menarik, atau industri pendukung kegiatan olahraga lainnya, kalau event-nya menarik pasti sponsorship akan berdatangan dan tentu ada cuan,” tuturnya.
Hamka juga mengingatkan agar para atlet yang masih aktif tetap fokus pada capaian prestasi. Sehingga, ketika masanya sudah berakhir, bisa menjadi pelatih.
“Namun menjadi pelatih kan ada masanya juga, nah untuk itulah kita berikan mereka pembekalan, jadi jangan takut nanti ketika sudah tidak aktif lagi mereka tetap bisa berusaha di bidang yang memang mereka geluti,” tandasnya.
Comments 1