TangselNetwork.id – Upacara pengibaran bendera Merah Putih untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT ke-78 RI) di Lapangan Cilenggang, Serpong, Kamis (17/8/2023) yang digelar Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berlangsung sakral. Pejabat daerah setempat mengenakan pakaian khas tradisional Nusantara.
Wali Kota Benyamin Davnie yang menjadi pembina upacara mengenakan Menak, pakaian adat khas Sunda. Sementara Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan pakai baju Bella Dada, busana khas Bugis.
Pejabat pimpinan organisasi perangkat daerah setempat lainnya juga banyak yang mengenakan busana daerah. Sebut saja Sekretaris Daerah Kota Tangsel Bambang Noertjahyo yang tampil dengan busana Beskap khas Jawa.
Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Kota Tangsel, Rahayu Sayekti tampil anggun dengan mengenakan busana Bodo khas Makassar. Kepala Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan, Aries Kurniawan mengenakan Saibatin, baju khas Bandar Lampung.
Baca juga: Persiapan Hut RI ke-78, Wali Kota Tangsel Kukuhkan 50 Paskibra
Adapun yang bertugas sebagai komandan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 tingkat Kota Tangsel adalah Mayor (Arm) Sidik Abriyanta. Kesehariannya ia menjabat sebagai Komandan Koramil 07 Pondok Aren.
Petugas pembawa baki atas nama Nayla Anasya Yahya, pelajar SMA Waskito. Pembentang bendera Raihan Daffa Ramadhan pelajar SMA Negeri 3 Kota Tangsel. Komandan kelompok Abram Hansvio pelajar SMA Negeri 7 Kota Tangsel. Pengerek bendera Elias Dio Halomon pelajar SMA Yadika 6.
Capaian-capaian Pemkot Tangsel
Sejak awal pembentukan Kota Tangsel pada 2008 silam, kata Benyamin, telah banyak hasil positif ditorehkan. Berbagai capaian konteks makro telah berhasil diraih sebagai bukti nyata kerja bersama semua pihak. Berikut di antaranya:
- Indeks pembangunan manusia pada 2022 berada di angka 81,95 meningkat dari tahun sebelumnya 81,60. Ini gambaran hasil pengembangan sektor kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.
- Angka stunting pada 2022 mencapai 9 persen, terjadi penurunan signifikan dari periode tahun sebelumnya 19,9 persen.
- Rehabilitasi 96 gedung sekolah dasar dan 11 gedung sekolah menengah pertama negeri.
- Pembangunan 7,63 kilometer jalan kota dan 166,20 kilometer jalan lingkungan.
- Rehabilitasi 345 unit rumah tidak layak huni.
- Penempatan tenaga kerja 4.133 orang untuk sejumlah perusahaan-perusahaan di Kota Tangsel, dan sederet program lainnya yang ujungnya untuk kepentingan publik.
Benyamin mengatakan, sebagai sebuah wilayah dengan tipologi urban, tantangan yang dihadapi oleh Kota Tangsel sebagian besar menjadi karakter daerah perkotaan. Tantangan ini bersifat dinamis dan akan terus mengalami transformasi sesuai perkembangan masyarakatnya.
“Untuk menyikapi hal ini, kita semua sebagai komponen yang ada di wilayah harus sama-sama berperan aktif, adaptif, kolaboratif dan inovatif sesuai dengan peranan masing-masing,” kata Benyamin.
“Kita harus memberikan kontribusi yang positif dan sumbangan yang bermakna bagi kita yang kita cintai ini. Kita tidak boleh bertindak pasif, hanya menunggu, membiarkan atau bahkan justru bertindak negatif dan destruktif,” tambahnya.
Baca berita TangselNetwork lainnya, di Sini.