TangselNetwork.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) terus melakukan upaya menekan angka stunting, salah satunya melalui kegiatan “Rembuk Stunting”.
Hal itu diucapkan oleh Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat membuka kegiatan rembuk stunting di Kecamatan Pondok Aren, Selasa (21/5).
Pada kegiatan rembuk stunting ini, Benyamin meminta kepada semua kecamatan di Tangsel membantu mencari langkah-langkah menekan angka stunting.
“Tujuh kecamatan juga kita dorong untuk melaksanakan rembuk stunting untuk menemukan langkah-langkah strategik apa yang harus kita lakukan untuk menekan angka stunting di Tangerang Selatan secara bersama,” ungkapnya.
Perihal adanya kenaikan angka stunting 0,2% di Tangsel, Benyamin merasa terusik. Sehingga, ia meminta kepada jajarannya agar tidak meremehkan.
Untuk itu, pada rembuk stunting ini, Benyamin melibatkan banyak pihak, seperti dinas kesehatan, tenaga kesehatan, kader puskesmas dan posyandu, kelompok PKK, maupun instansi pendidikan.
“Makanya dalam rembuk stunting ini harus ditemukan, kenapa ini kok naik 0,2 persen? Padahal tahun lalu turun sampai 10 persen. Harusnya sekarang bayangan saya menjadi 5 persen, tapi kok malah naik. Nah, ini di rembuk stunting ini harus ketemu penyebab dan solusi strategisnya seperti apa,” tegasnya.
Meski pada rembuk stunting ini mendapatkan langkah-langkah menekan angka stunting, Benyamin meminta agar langkah strategis selama ini harus tetap berjalan.
Beberapa langkah strategis selama ini yang rutin Pemkot adakan ialah pemberian obat anti-anemia dan suplemen penambah darah untuk remaja.
Kemudian, treatment khusus sebelum menikah, pemeriksaan selama masa kehamilan, pemberian makanan tambahan bergizi sesuai kebutuhan, dan penimbangan bayi secara rutin.
Benyamin berharap, melalui kegiatan rembuk stunting, seluruh pihak terkait dapat bekerja sama dan menemukan solusi efektif dalam menekan angka stunting.
“Saya harap, kegiatan ini menjadi langkah awal dalam memperbaiki kondisi kesehatan anak-anak di Tangerang Selatan,” tutupnya.