TangselNetwork.id – Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Selain itu juga berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang.
Beberapa dampaknya seperti keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti hipertensi, hingga obesitas.
Oleh sebab itu, hingga saat ini Pemerintah Provinsi Banten masih maksimal dalam menurunkan angka itu.
“Kami ingin sama-sama menjalankan program yang ada dan saling terintegrasi,” ucap Kepala Bappeda Provinsi Banten, Agus Santoso, Kamis (22/6/23).
“Jika TPPS Kota Tangerang dapat menekan angka stunting, tentu ini juga bersinergi dengan program kami,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang, Jatmiko mengungkapkan, TPPS ini bertujuan untuk menghubungkan sinergitas antar sektor.
Menurutnya, adanya sinergitas itu agar permasalahan dapat mudah teratasi.
“Sehingga Kota Tangerang menjadi kota yang ‘zero’ stunting,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Kota Tangerang saat ini berada pada urutan kedua terendah se-Provinsi Banten yakni 11,8 persen, berdasarkan Sumber Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, dan perlu adanya evaluasi bersama.
“Adanya masukan dan evaluasi serta dukungan dari Provinsi Banten juga turut serta bersama mendorong percepatan penurunan stunting di Kota Tangerang,” ujarnya.
Wakil Ketua TPPS Kota Tangerang, Aini Suci Wismansyah menyatakan bahwa stunting masih menjadi salah satu fokus utama, dan perlu peran berbagai pihak dalam menanganinya.
“TPPS ini di dalamnya merupakan semua dinas dan organisasi terkait, untuk sama-sama mengentaskan permasalahan stunting di Kota Tangerang. Masing-masing memiliki program dengan tujuan yang sama,” terangnya.