TangselNetwork.id – Kitab kuning merujuk kepada kitab-kitab tradisional yang berisi pelajaran-pelajaran agama Islam yang biasa diajarkan pada pondok-pondok Pesantren.
Pelajaran pada kitab kuning meliputi fiqh, aqidah, akhlaq, tata bahasa arab (nahwu dan sharf), hadits, tafsir, ilmu Al-Qur’an, hingga pada ilmu sosial dan kemasyarakatan (mu`amalah).
Sebutan lain kitab kuning ialah ‘kitab gundul’ karena memang tidak memiliki harakat (fathah, kasrah, dhammah, sukun, dan sebagainya).
Oleh sebab itu, untuk bisa membaca kitab kuning perlu kemahiran dalam tata bahasa Arab (nahwu dan sharf).
Karena salah satu motto Tangerang Selatan (Tangsel) “Religius”, Pemkot Tangsel menginginkan anak-anak didik mampu membaca kitab kuning.
“Ini sebagai implementasi motto Tangsel. Saya ingin yang lebih dalam lagi,” ujar Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, Senin (19/6/23).
“Mari kita ajarkan anak-anak kita agar mereka bisa membaca kitab kuning,” pintanya.
Menurut Benyamin, jika anak didik Tangsel mampu membaca kita kuning, mereka akan memiliki daya saing tersendiri.
“Supaya mereka pandai tidak hanya pelajaran biasa, tapi ada bekal dan daya saing, atau sesuatu yang bikin mereka berbeda dari murid wilayah lainnya,” tuturnya.
Benyamin menegaskan, program ini adalah rencana Pemkot Tangsel pada tahun 2022.
Kemudian pada tahun 2023, program ini berhasil terselenggara oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel.
“Progam ini telah kami anggarkan, dengan harapan supaya anak-anak kita mendapat pelajaran yang sesuai dengan apa yang kita ajarkan,” ungkapnya.
“Sehingga guru-guru tinggal mengimplementasikan sesuai standar kurikulum,” jelasnya.
Setelah berjalannya program ini, Benyamin berharap anak-anak di Tangsel dapat semakin kuat dalam keagamaan, sekaligus dapat menjadikan Kota Tangsel semakin maju.
“Mari kita coba terapkan ini dalam satu ruang kelas yang kemampuan anak-anaknya beda. Kami pemkot tangsel mendukung rencana strategis seperti ini,” ungkapnya.
“Saya tidak hanya berhenti di sini saja. Anak-anak Tahfiz pesantren kita di Tangsel yang sudah hafal berapa juz, kemudian dia mau lanjutin ke jenjang pendidikan sarjana, saya siapin anggarannya,” pungkasnya.