TangselNetwork.id – Mengingat masa bakti jabatan Ketua sudah habis, Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu Republik Indonesia (Pappri) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar Musyawarah Daerah (Musda).
Musda kali ini mereka gelar di Ricastro, Jln. Parakan No.2, RT.02/RW.1, Pondok Benda, Pamulang.
Dalam Musda tersebut, Pappri Tangsel membuka bursa pemilihan secara transparan.
Rencananya, pemilihan Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Pappri Tangsel akan ada ratusan anggota yang telah memiliki kartu tanda anggota (KTA).
Pasalnya, terdapat barcode pada KTA, karena KTA resmi dari Pappri pusat.
Panitia pelaksana musyawarah daerah (Musda), Soimah KW akrab disapa Ma’e menjelaskan, nantinya kandidat calon ketua DPC harus memaparkan visi dan misinya.
“Nanti, calon ketua DPC Pappri Tangsel harus memaparkan visi misinya di depan anggotanya. Selain itu, akan ada tim penguji konsep mereka,” ujar Ma’e
Ma’e selaku bendahara panitia juga memaparkan, kandidat calon ketua Pappri Tangsel yang mendaftarkan diri melalui mekanisme yang telah tersepakati bersama, ada dua orang.
“Yang mendaftarkan diri hingga saat ini baru tercatat dua (2) kandidat. yakni bu Nurma dan pak Yonnoviar,” ungkapnya.
“Beliau pelaku seni dan kepedulian terhadap kemajuan musik Tangsel juga patut kita pertimbangkan,” jelasnya.
Sementara itu, Tubagus Imamudin, ketua dewan pengurus daerah (DPD) Pappri Banten menjelaskan, agenda tersebut masuk dalam rangkaian pembentukan panitia rapat pleno pemilihan ketua DPC se-Propinsi Banten dan pelantikan.
“Ya, ini masuk dalam agenda Pappri Banten. Agenda tersebut adalah rapat pleno DPD Pappri banten membahas pembentukan panitia Musda DPD Pappri Banten dan pelantikan serentak,” terang Imam, Kamis (19/1/23).
“Sekalian memperingati hari musik nasional 2023 pada bulan maret yang akan datang juga,” tambahnya.
Harapan Pappri Banten Tangsel Jadi Kota Bermusik
Menurut Imam, pihaknya sengaja membuka bursa pemilihan meski tak tercantum dalam AD ART organisasi.
agenda tersebut ia lakukan, agar Pappri Tangsel lebih terbuka, dinamis dan memberikan ruang kepada para musisi lokal.
“Saya harap Pappri Tangsel ini lebih terbuka, dinamis dan dapat memberikan ruang kepada para musisi lokal,” ungkapnya.
Jika itu terlaksana, kita tak kan sulit untuk mewujudkan Kota Tangsel ini menjadi kota bermusik,” harapnya.
Untuk menjadikan Kota Tangsel menjadi kota bermusik, merupakan tantangan terberat,
Oleh karenanya, imam berharap kepada seluruh insan seni agar bersama-sama mengangkat karya terbaik musisi lokal.
“Menjadikan Tangsel Kota bermusik itu prioritas bagi kami, karena tak gampang untuk mewujudkannya,” ungkapnya.
Tapi, jika komitmen dan melakukannya secara bertahap, ia yakini akan tercapai.
“Saya berharap, kota ini akan memiliki warna tersendiri, kelak Tangsel akan dikenal menjadi kotanya para musisi. keren, kan,” tandasnya.