TangselNetwork.id – Internet of Things (IoT) merupakan kata yang sering kita dengar di era digital seperti sekarang ini, pembahasan IoT juga kerap kita temui dalam perkuliahan maupun dalam kegiatan luar seperti seminar.
Universitas Pamulang sendiri pernah mengadakan kegiatan seminar Nasional yang berjudul “Membongkar Karir IoT di Dunia Kerja”, terselenggarakan oleh Prodi Teknik Elektro.
Secara pengertian IoT merupakan singkatan dari Internet of Things yang memiliki arti bahwa Internet adalah segalanya.
IoT adalah sebuah konsep pada suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia, atau manusia ke komputer.
Dengan kata lain, konsep yang manusia gunakan akan terhubung melalui internet.
Hal ini memberikan makna bahwa suatu konsep saat benda mempunyai teknologi seperti sensor dan software memiliki tujuan dalam berkomunikasi, menghubungkan, bertukar data menggunakan perangkat lain saat terhubung ke internet.
Sebagai contohnya adalah jam tangan, kulkas, televisi, kacamata, kendaraan, dan lain sebagainya. Dimensi Internet of Thing tidak terbatas oleh waktu, tempat, dan jenis koneksitas.
Perkembangan IoT dari Tahun ke Tahun Memiliki Kemajuan
Tahun 1990 John Romkey menciptakan perangkat IoT pertama yaitu pemanggang roti yang terkendali melalui komputer.
Selanjutnya, pada 1999 Kevin Ashton membuat istilah” Internet of Things” untuk menggambarkan mata dan telinga komputer.
Kemudian pada tahun 2000 LG memperkenalkan lemari es pertama yang terhubung dengan label harga $20.000.
Pada tahun 2008 konferensi IoT pertama di dunia, pagelarannya di Zurich, Swiss dan tahun 2010 Tony Fadell mendirikan Nest, pembuat thermostat pintar.
Lalu, tahun 2013 Oxford Dictonary menambahkan istilah “Internet of Things”.
Kemudian, tahun 2014 Amazon memperkenalkan Speaker Echo, Bersama dengan asisten suara Alexa, cara baru untuk mengontrol rumah pintar.
Berikutnya, tahun 2016 Botnet Mirai menginfeksi lebih dari 600.000 perangkat IoT dengan malware.
Setelah itu, tahun 2020 jumlah perangkat yang terhubung ke internet, merupakan beberapa perkiraan, melebihi 20 miliar dan pertama kalinya benda-benda yang terhubung ke internet dan penggunaannya hingga saat ini.
Hal ini membuktikan bahwa internet berperan aktif dalam aktivitas digital sehari-hari, dengan adanya hal tersebut maka akan mempermudah ketika ingin melakukan transfer data atau berkomunikasi kepada seseorang selama masih memiliki koneksi dengan internet.
IoT adalah salah satu teknologi yang memiliki hubungan erat terhadap istilah M2M (Machine-to-Machine).
IoT menggunakan alat M2M yang mampu berkomunikasi, dan menjadi smart device atau perangkat cerdas.
Penciptaan perangkat cerdas atau Smart Device ini, semata-mata untuk membantu dan solusi atas penyelesaian berbagai masalah atau urusan serta tugas manusia.
IoT bekerja dengan 4 elemen utama yang membentuk sebuah sistem yaitu:
1. Sensor atau device
Sensor adalah salah satu hal yang memiliki fungsi dalam pengambilan data dari suatu objek, berupa informasi.
Dengan ini, kegunaan dari sensor sendiri yaitu memberikan informasi secara lengkap terhadap penggunaannya dan bertugas mengumpulkan data setiap saat, sesuai penggunaan interval waktu dan memerlukan adanya sensor.
2. Konektivitas
Untuk pengiriman data dari sensor, maka memerlukan jaringan internet sebagai media nya. Ada banyak sekali pilihan konektivitas seperti jaringan seluler atau Wi-Fi.
Tanpa adanya konektivitas, data pada device tidak akan sampai ke sistem. Sarana komunikasi device dengan sistem IoT bisa beragam, antara lain Koneksi seluler, satelit, llWi-Fi, Bluethooth, Low Power Wide Area Network (LPWAN) dan masih banyak lainnya. Penyesuaian konektivitas selalu dengan kebutuhan pengguna.
Untuk industri yang menggunakan banyak device kecil di area luas seperti pada pertanian dan penyaluran listrik, LPWAN adalah jenis konektivitas tepat.
Sedangkan untuk industry finansial yang memerlukan keamanan tinggi, SD-WAN dan Managed Service Connectivity.
3. Data processing
Setelah melalui pengiriman yang mana memerlukan konektivitas maka selanjutnya adalah data didapat akan melalui proses pengolahan sebelum terbentuknya suatu perintah.
Saat data dari sensor masuk ke cloud, processing pun dimulai. Karena data selalu datang dan selalu adanya pembaharuan, software bisa melihat perkembangan asset secara real-time dan memastikan aktivitas asset sesuai rule/parameter tertentu.
4. Dashboard atau user interface
Dashboard adalah tempat data ditampilkan agar user dapat mengamati aktivitas real-time yang terjadi pada seluruh device dalam perusahaan.
User juga dapat mengubah pengaruh, rules, dan action sistem IoT.
Jadi, cara kerja dari Internet of Things ini sangat sederhana, tergantung pada internet sebagai konektivitas antara sensor atau perangkat yang akan saling berkomunikasi di cloud.
Data dari sensor yang terkirim ke cloud akan diproses oleh software yang akan menentukan action selanjutnya.
Action ini bisa berbentuk pengiriman alert, penyesuaian jadwal, penutupan akses pada alat, atau lainnya.
Solusi IoT dapat terkontrol oleh user lewat dashboard dari komputer, laptop, atau mobile device lainnya.
Bisa kita katakan bahwa teknologi ini di atur sedemikian rupa agar mempermudah dalam beraktifitas secara jarak jauh. Sehingga, manusia hanya menjadi pengawas dan memonitor setiap aktivitas dari perangkat ketika sedang menjalankan perintah.
Manfaat IoT Berbagai macam implementasi IoT adalah dalam kehidupan sehari-hari kita. Bahkan beberapa mungkin telah kita lakukan, hanya saja tidak terpikir bahwa itu adalah bagian dari IoT.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam beberapa bidang, antara lain Sektor Pembangunan, Sektor Energi, Sektor Rumah Tangga,Sektor Kesehatan ,Sektor Industri , Transportasi, Perdagangan, Keamanan, dan Teknologi dan Jaringan.
Banyak sekali contoh dari penerapan IoT dalam kehidupan sehari-hari yang tanpa kita sadari.
Berikut beberapa contoh menggunakan IoT dalam penerapan teknologi saat ini:
1. Bidang Pendidikan yaitu:
E-learning ini merupakan sebuah sistem pembelajaran yang dengan menggunakan internet dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran, sehingga memudahkan siswa/ mahasiswa untuk mengakses materi pembelajaran.
E-learning sangat membantu dalam pandemi Covid-19.
- Peminjaman buku
Sekarang dengan adanya IoT, penerapan dalam proses pencatatan stok buku, meminjam buku, dan kita juga bisa mendownload buku seperti yang ada di UNPAM.
Dalam meminjam buku di UNPAM bisa melalui link http://perpustakaan.unpam.ac.id/. Jadi, kita tidak perlu keluar untuk meminjam, jika dalam keadaan sakit atau hal mendesak lainnya.
2. Bidang Kesehatan
Salah satu contoh dari keberadaan IoT dalam dunia kesehatan adalah membantu dalam proses pendataan detak jantung, mengukur kadar gula tubuh, mengecek suhu tubuh dan lain sebagainya.
Perolehan data akan tersimpan pada penyimpanan data berskala besar, yang saat di kenal dengan big data.
Sehingga, tenaga medis tidak perlu mencatat secara manual, karena big data mampu membaca informasi berupa angka atau teks secara cepat dan efisien.
3. Penerapan IoT Dalam sektor bisnis:
- Pengelolaan infrastruktur
Contoh dari Pengelolaan infrastruktur ini yaitu pada transportasi terpadu seperti MRT yang sudah beroperasi di Jakarta.
Tujuan penggunaan IoT dalam sistem pengoperasian MRT adalah untuk mendeteksi kondisi jalur kereta apakah layak, aman atau tidak.
Sehingga palang pintu rel kereta akan terbuka dengan sendiri tanpa perlu petugas membuka nya.
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasi bisnis
Sekarang sudah banyak tersedia aplikasi belanja online yang sudah marak di gunakan oleh masyarakat.
Dengan adanya aplikasi ini kita bisa memperjual belikan barang bisnis kita melalui aplikasi dan terlihat masyarakat.
Jadi, secara tidak sengaja anda sudah menghubungkan dunia bisnis fisik ke dunia digital secara mudah dan menghemat waktu.
4. Transportasi
Saat ini yang sudah terjadi adalah kita bisa menjalankan mobil tanpa mengemudi sendiri.
Mobil tersebut dapat berjalan sendiri sesuai dengan prosedur dan terprogram dengan baik. Jadi, anda dapat merasakan sensasi seperti pada sistem autopilot di pesawat.
Tahap pengembangan kendaraan tersebut masih diuji coba kan di beberapa negara maju.
Selain kendaraan, sistem lalu lintas juga termasuk dalam cakupan internet of things.
Dengan IoT, mampu untuk mengontrol berbagai sistem lalu lintas saat kondisi macet maupun sepi. Sehingga, mampu mengurangi resiko pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan.
Jadi, Internet of Things adalah solusi komunikasi antar mesin yang dapat mempermudah kita dalam berbagai aktivitas dalam jarak jauh.
Tidak hanya itu manfaat yang diberikan oleh IoT adalah tercapainya efisiensi kerja, sehingga aktivitas dan kinerja manusia menjadi lebih terbantu dengan IoT.
“kita harus menjadi lebih pintar dalam inovasi perangkat keras dan perangkat lunak agar mendapatkan manfaat tinggi dari Internet of Things yang sedang berkembang,” pesan Mahasiswa Teknik Elektro Unpam, Henry Samueli.
Comments 1