Tangselnetwork.id – Buntut dari rencana revitalisasi Pasar Kutabumi, mengundang ratusan pedagang menggelar aksi di depan Gedung Bupati Tangerang.
Aksi yang didominasi emak-emak pedagang pasar Kutabumi tersebut, lantaran harga kios yang ditawarkan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Niaga Kerta Raharja (NKR) terlalu tinggi.
Pasalnya, harga kios yang ditawarkan tersebut mencapai Rp 180 juta hingga Rp 250 juta.
“Kami menolak revitalisasi, keadaan saat ini sangat sulit, jangan tambah kami sulit lagi. Kami mohon pemerintah bela rakyat yang susah ini, kami pedagang kecil,” ucap Maryati Manurung, Salah seorang demonstran, Kamis (27/723).
“Anak-anak kami sedang sekolah, kami makan dari situ, semua kebutuhan kami dari pasar. Mendapat penglaris aja kami sangat susah, sekarang pasar sangat sepi,” tambahnya.
Baca Juga: 3 Minuman Alternatif Pengganti Kopi Untuk Teman Pagi
Maryati mengungkapkan, para pedagang terkejut atas rencana revitalisasi ini. Sebab, tidak adanya sosialisasi terlebih dahulu dari pihak Perumda NKR.
“Kami langsung dapat lembaran untuk revitalisasi, tidak ada sosialisasi, makanya kami menolak. Harga kios juga terlalu mahal, sekarang pasar sangat sepi,” ungkapnya.
Pedagang lainnya, Hisbullah mengatakan, akan tetap menolak rencana revitalisasi ini sampai ada kesepakatan yang tidak merugikan pedagang.
Menurutnya, aksi ini akan berlanjut ke Istana Presiden, jika Pemerintah Daerah (Pemda) tidak merespon tuntutan para pedagang.
“Kalau gak ada tindak lanjut, kita akan aksi ke Istana Presiden,” sambungnya.
Pada aksi penolakan revitalisasi Pasar Kutabumi ini, Bupati Tangerang tidak dapat menemui massa aksi.
Baca Juga: Waspada, Surat Palsu Kenaikan Biaya Transfer BNI Masih Beredar!
Namun, ketidakhadirannya terwakilkan oleh Kasatpol PP, Fachrul Rozi.
Dari keterangan salah seorang pedagang lainnya, Juli Siregar, melalui Kasatpol PP, kepada para demonstran pihak Pemda berjanji akan mengatur jadwal untuk berdiskusi mendiskusikan masalah revitalisasi.
“Alhamdulillah, Bapak Bupati minggu depan janji akan memanggil kita untuk diskusi dan cari solusi masalah kita,” ungkapnya.